Oke. Selamat berjumpa kembali pembaca
Baik, sekarang saya akan men-share pengalaman pribadi saya setelah memasuki perkuliahan selama satu tahun lebih ini.
Memang, Tidak semua apa yang kita harapkan pasti akan sesuai apa yang kita harapkan. seperti misalnya saya. Saya diterima di sebuah perguruan tinggi negeri, tepatnya di Teknik Informatika ITS. Saya galau saat setahun pertama berada disana. Bukan di ITS nya, namun saya galau berada di Informatikanya. Disana, saya menjadi murid paling bodoh karena saya tidak bisa me-mrogram. Jangankan memulai me-mrogram, mengerti topik bahasannya pun tidak. Ya, saya memang berbeda dengan teman-teman lain yang sudah menjadi dewa, menakhlukan pemrograman. Selain itu, teman-teman yang lain, memang sudah sengaja menyelami dunia pemrograman sejak SMA, sedangkan saya tidak. Berencana untuk masuk di fakultas ini pun tidak ada, dan saya tidak tahu bahwa pada akhirnya bisa masuk di sini juga. jadi serba tidak ada persiapan. Mereka, (teman-teman) sudah menginjak start 10 maka saya baru memulainya pada angka 0.
Pada saat itu, saya galau. tidak suka pelajarannya dan semua yang ada pada informatika. Tapi, semua pemikiran ini berubah pada suatu hari, dimana saya menemukan sebuah titik kesadaran.
"Apa yang kamu lakukan jika pada saat Kerja Praktek, Bos meminta untuk dibuatkan program. Lalu kamu tidak bisa. Tidak mungkin bertanya dulu pada teman, mereka tidak ada dalam ruangan Kerja Praktekmu. Apalagi menunggu contekan. Dunia Kerja tidak ada contekan. Semuanya berjalan berdasarkan kemampuanmu"
Ya, quote ini (berdasarkan kata hati) menyadarkan saya akan betapa pentingnya berdiri dan bangkit dari kesedihan. Saya memang seding karena gagal diterima di Fakultas Kedokteran, namun bukan berarti itu semua membunuh apa yang saya dapatkan sekarang. Bukan berarti saya mati di Informatika. Saya harus hidup. Saya harus bangkit dan berlari. Tak peduli betapa jauhnya teman-teman. Saya akan tetap berlari, hingga pelarianku sudah jau meninggalkan teman-teman.
dan saya selalu ingat :
Allah mengabulkan apa yang hambanya butuhkan, bukan kepada apa yang hambanya inginkan
ini menguatkan saya. Oke, saya tidak tahu mengapa saya ada di Informatika. Tetapi percayalah bahwa Tuhan, yang Maha Kuasa punya rencana. Tuhan berhak menjalankan arah hidup kita, dan kita selaku manusia wajib menjaga dan menerima apa yang Tuhan berikan kepada kita. Itulah cara sederhana bagaimana kita bersyukur.
Percayalah, Tuhan yang Maha Kuasa menyayangimu.Kita sering berontak. Kita tidak akan mengerti sekarang. Tapi 10-20 tahun lagi, kita akan mengatakan "oo..." , dan mengerti maksud rencana Tuhan
Oke, kembali ke subtopik. Dulu pada pelajaran "Pemrograman Terstruktur" saya tidak pernah bisa mengerjakan soal. sekalipun. Nilai yang saya dapat selalu 0 < x < 50. Bayangkan betapa bodohnya bukan?
Semuanya itu berbalik ketika saya mengikuti kata hati dan timbulnya kesadaran diri. Kini (Tahun ketiga) nilai UTS mata kuliah "Pemrograman Berorientasi Objek" saya adalah 90.
Mungkin banyak pertanyaan. Bagaimana bisa orang seperti saya ?
jawabnya mudah,
Semuanya itu berbalik ketika saya mengikuti kata hati dan timbulnya kesadaran diri. Kini (Tahun ketiga) nilai UTS mata kuliah "Pemrograman Berorientasi Objek" saya adalah 90.
Mungkin banyak pertanyaan. Bagaimana bisa orang seperti saya ?
jawabnya mudah,
- Berusahalah bangkit dari keterpurukan, kesedihan, atau apapun yang membuat Anda tidak semangat pada apa yang anda dapat sekarang
- Berlatihlah coding sendiri dan Jangan pernah menunggu hasil pekerjaan teman (contekan, baceman, copy-paste) program teman. Kerjakanlah sendiri sehingga kau Bisa
- Fokuslah pada setiap pelajaran. Dosen berbicara didepan, adalah untuk kita dengar. Bukan untuk tidur di kelas atau Bukan untuk mencaci enak tidaknya beliau mengajar. Tapi serap ilmunya 100%. ini akan memudahkanmu dalam belajar
Sudah satu tahun Terlewatkan?
tidak Masalah. Sekali lagi saya katakan tidak masalah. Tidak ada kata "terlambat" untuk memulai sebuah kebaikan. Berubahlah dari sekarang, sebelum saatnya kamu keluar dari Bangku universitas dan harus bertempur di medan perang sesungguhnya, dunia pekerjaan. dan berlatihlah, selagi kamu masih ada kesempatan untuk belajar di bangku Universitas
Semangat Selalu,
Trimakasih sudah membaca
Penulis
tidak Masalah. Sekali lagi saya katakan tidak masalah. Tidak ada kata "terlambat" untuk memulai sebuah kebaikan. Berubahlah dari sekarang, sebelum saatnya kamu keluar dari Bangku universitas dan harus bertempur di medan perang sesungguhnya, dunia pekerjaan. dan berlatihlah, selagi kamu masih ada kesempatan untuk belajar di bangku Universitas
Semangat Selalu,
Trimakasih sudah membaca
Penulis
No comments:
Post a Comment