ada banyak rasa saat coding. ada keringat dan air mata dalam mencoding. keringat saat kau berusaha menyelami makna dalam setiap ilmu coding. dan air mata disaat tiada orang yang dapat membantumu, ketika program dalam keaadaan bugging. apapun rasa dalam mencoding. cobalah untuk mengerjakan sendiri. sampai kau bisa. dan benar-benar bisa.

Tuesday 29 October 2013

Andai sajakku ini dibacanya,


Disuatu ketika,
suatu detik waktu
suatu masa tertentu
Aku sangat membencinya
Aku sangat kecewa terhadapnya
bahkan, aku pernah menyesali pertemuanku
aku pernah berharap tak pernah mengenalnya

tetapi,
apapun itu
suatu ketika
suatu detik waktu
atau suatu masa tertentu
sesungguhnya lisanku bertentangan dengan kata hatiku

apapun masa dan waktu itu,
aku tak pernah benar-benar membencinya
aku tak pernah benar-benar kecewa terhadapnya
sesakit apapun hatiku karnanya
sebesar apapun kecewaku terhadapnya
aku tak pernah benar membencinya

andai kau baca sajakku ini,
aku ingin menyampaikan hal terdalam dihatiku
aku sangat mencintaimu
begitu besar sayangku padamu
hingga sebesar apapun kecewaku
aku tak pernah bisa membencimu

aku ingin kau tahu
aku selalu mengingat nasehatmu
aku selalu ingat katamu saat kau marah
aku selalu ingat sedihmu terhadapku
aku, selalu teringat tentangmu
dalam kediaman sela-sela nafasku

andai kau tak pernah membaca sajakku ini,
aku hanya ingin kau tahu
semoga angin membisikkanmu sesuatu
semoga hujan meneduhkanmu untuk sesuatu
dan semoga alam memberitahumu, sesuatu
bahwa aku tak pernah benar membencimu
aku selalu mengingatmu
hingga dalam merindukan amarahmu
aku menangis pilu
sendu membisu
tiada orang pun tahu

Di suatu waktu, 29 Oktober 2013
dalam lamunan aku merindukan amarahmu

Friday 18 October 2013

Ketika Kusadari Apa arti kuliahku


Aku baru mengerti, hakikat sekolah dan pendidikan
sekolah dan pendidikan bukanlah sekedar sarana formalitas
bukanlah kegiatan yang memaksakan
dan bukanlah sebuah masa yang hanya mengajarkan isi buku saja
tetapi pendidikan adalah dasar dari pembelajaran kehidupan
menyiapkan kematangan kepribadian
dan memapankan mental

Aku baru mengerti hakikat sekolah dan pendidikan
melihat mereka kawan-kawan seperjuangan almamaterku
adalah mereka yang menyelami sekolah dan pendidikannya dengan keikhlasan
adalah mereka yang memulai jihadnya dalam pendidikan dengan keikhlasan
adalah mereka yang tak pernah memandang untung ruginya ketika menuntut ilmu
adalah mereka yang selalu beristiqomah dan ikhlas dalam menempuh pendidikan
mereka, yang perjalanannya disebut tak mudah

Aku baru mengerti hakikat sekolah dan pendidikan
bagian dari perjalanan dan perjuangan hidup
hingga suatu hari aku bertemu pria seorang BUMN
yang memberi kesan tersendiri
tentang sebuah perjuangan dan kerja keras semasa kuliah
Aku baru mengerti,
Kuliah bukanlah sebuah pendidikan yang berdasarkan pada isi buku saja
Tetapi pada menyiapkan mahasiswa pada dunia pekerjaan

maka selagi engkau masih dalam perjuangan perkuliahan
Belajarlah dengan penuh kesungguhan
Tangkaplah setiap makna dan arti
Dengarkan dengan segala kerendahan hati
Dan ikhlaslah dalam setiap memulai
Maka ilmumu akan begitu berarti
Siap menuju pada medan yang sesungguhnya,
Dunia pekerjaan


-Di suatu kota, 18 Oktober13-

Thursday 10 October 2013

Malam, dengan puisinya yang kurajut tanpa air mata

Malam ini, aku sangat ingin menangis. Ketika tak ada tempat lagi untuk bercerita. Ketika tak ada lagi ruang dan waktu untuk meneteskan air mata. hanya puisi inilah yang dapat menceritakan ketika air mata tak mampu lagi berbicara. hanya puisi ini yang dapat aku tulis..


Cobalah, melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda
Bahwa tak selamanya apa yang kau rasakan itu benar
bahwa tak sepenuhnya apa yang dilakukannya adalah selalu salah
bisa jadi, kamu menduga duga atas apa yang belum tentu benar
yang semestinya ia telah melakukan benar
bisa jadi, kamu memutuskan suatu keputusan
tanpa memahami bagaimana lubuk dalam perasaannya
Menangiskah ?
Menjeritkah ?
kamu tetap tidak perduli
bagaimana bila kamu yang berada di posisi dia
belum tentu ketabahan dan ketegaran akan selalu menemanimu

Jangan terus menerus mencaci atau bahkan memaksanya
sesuatu yang, seharusnya memang fitrah manusia
untuk mencintai dan menyayangi
Jangan terus menerus memeranginya dalam diam
ia hanya manusia biasa, dengan segala kesederhanaan dan keluguan
hanya seorang manusia biasa
Jangan terus menerus membencinya
sepenuh setiap engkau mengingat keburukannya
bisa jadi, di lain tempat dan waktu
seorang yang kau benci itu, selalu mendoakan atas kebaikan-kebaikanmu
sedangkan kamu, masih terus menghujat dan membencinya

Cobalah melihat dari sudut pandang yang berbeda
bagaimana perasaanya dan cobalah mengerti sedikit saja
bisa jadi, dulu hingga kini ia masih membendung air matanya
yang bingung entah diceritakan kepada siapa
bisa jadi, semua harapan dan semangatnya patah
tanpa kau tahu bila rasanya seperti bunga yang dipetik tangkainya
tak layu namun mati
tanpa kau tahu bila rasanya seperti burung dengan sebelah sayap
tak mati namun hilang ditelan peradaban
cobalah melihat dari sudut pandang yang berbeda
bagaimana.. rasanya..

11-Oct-13